GLOBAL | NASA mengumumkan pada 9 Jun 2022/ Khamis ia merancang untuk mengumpulkan sepasukan saintis bagi meneliti "fenomena udara yang tidak dikenal pasti" - biasanya dipanggil UFO - dalam tanda terbaru keseriusan kerajaan Amerika Syarikat (AS) berkenaan isu itu.
Agensi Angkasa AS itu berkata tumpuan bakal diberikan kepada mengenal pasti data yang tersedia, cara terbaik untuk mengumpulkan data masa depan dan cara ia boleh menggunakan maklumat itu untuk memajukan pemahaman saintifik tentang isu itu.
NASA memilih David Spergel, yang sebelum ini mengetuai jabatan astrofizik Universiti Princeton, untuk mengetuai pasukan saintifik dan Daniel Evans, seorang penyelidik kanan di Direktorat Misi Sains NASA, untuk mengatur kajian itu.
Satu pasukan saintis akan diwujudkan menjelang musim luruh, kemudian akan menghabiskan kira-kira sembilan bulan untuk membangunkan laporan awam mengenai penemuannya, kata Evans.
NASA akan membelanjakan "di mana-mana sahaja daripada beberapa puluh ribu dolar" hingga tidak lebih daripada $100,000 untuk usaha itu, tambah Evans.
Pengumuman itu dibuat setahun selepas kerajaan AS mengeluarkan laporan, yang disusun oleh Pejabat Pengarah Perisikan Kebangsaan bersama pasukan petugas yang diketuai Tentera Laut, memperincikan pemerhatian kebanyakannya oleh kakitangan Tentera Laut tentang "fenomena udara tidak dikenalpasti," atau UAP.
Dua pegawai Pentagon memberi keterangan pada 17 Mei 2022 pada pendengaran kongres pertama mengenai UFO dalam setengah abad.
"Kami melihat Bumi dengan cara baharu, dan kami juga melihat ke arah lain, ke langit, dengan cara baharu," kata Thomas Zurbuchen, ketua unit sains NASA, kepada pemberita dalam panggilan persidangan.
"Apa yang sebenarnya kami cuba lakukan di sini ialah memulakan siasatan tanpa memikirkan keputusan."
Pegawai AS menyifatkan UAP sebagai isu keselamatan negara, yang disamakan oleh NASA.
"Fenomena yang tidak dikenal pasti di atmosfera adalah menarik untuk kedua-dua keselamatan negara dan keselamatan udara. Mewujudkan peristiwa yang semulajadi menyediakan langkah pertama yang penting untuk mengenal pasti atau mengurangkan fenomena sedemikian, yang sejajar dengan salah satu matlamat NASA untuk memastikan keselamatan pesawat," NASA berkata dalam satu kenyataan berita.
Laporan tahun 2021 berkata, penganalisis pertahanan dan perisikan AS kekurangan data yang mencukupi untuk menentukan sifat UAP yang diperhatikan oleh juruterbang tentera termasuk sama ada ia adalah teknologi duniawi yang canggih, atmosfera atau berasal dari luar angkasa.
Kedua-dua pegawai Pentagon pada Mei 2022 mengakui banyak pemerhatian masih di luar kemampuan kerajaan untuk menjelaskan.
Penglibatan agensi itu bertujuan untuk menyediakan lebih banyak data, dengan tujuan untuk memanfaatkan bakat saintifik NASA, satelit dan penderia yang sebaliknya ditugaskan untuk memantau iklim Bumi atau memerhati keadaan atmosfera, kata Zurbuchen.
"Langkah pertama adalah untuk mengetahui data yang ada," kata Evans.
Penglibatan NASA dalam usaha Pentagon untuk mencirikan UAP telah diakui sebelum ini oleh pegawai AS.
Pentagon sebelum ini mendedahkan beberapa video objek misteri yang mempamerkan kelajuan dan kebolehgerakan yang melebihi teknologi penerbangan yang diketahui dan tidak mempunyai sebarang alat pendorong atau permukaan kawalan penerbangan yang boleh dilihat.
Kenyataan Media Penuh NASA :
NASA to Set Up Independent Study on Unidentified Aerial Phenomena
NASA is commissioning a study team to start early in the fall to examine unidentified aerial phenomena (UAPs) – that is, observations of events in the sky that cannot be identified as aircraft or known natural phenomena – from a scientific perspective. The study will focus on identifying available data, how best to collect future data, and how NASA can use that data to move the scientific understanding of UAPs forward.
The limited number of observations of UAPs currently makes it difficult to draw scientific conclusions about the nature of such events. Unidentified phenomena in the atmosphere are of interest for both national security and air safety. Establishing which events are natural provides a key first step to identifying or mitigating such phenomena, which aligns with one of NASA’s goals to ensure the safety of aircraft. There is no evidence UAPs are extra-terrestrial in origin.
“NASA believes that the tools of scientific discovery are powerful and apply here also,” said Thomas Zurbuchen, the associate administrator for science at NASA Headquarters in Washington. “We have access to a broad range of observations of Earth from space – and that is the lifeblood of scientific inquiry. We have the tools and team who can help us improve our understanding of the unknown. That’s the very definition of what science is. That’s what we do.”
The agency is not part of the Department of Defense’s Unidentified Aerial Phenomena Task Force or its successor, the Airborne Object Identification and Management Synchronization Group. NASA has, however, coordinated widely across the government regarding how to apply the tools of science to shed light on the nature and origin of unidentified aerial phenomena.
The agency’s independent study team will be led by astrophysicist David Spergel, who is president of the Simons Foundation in New York City, and previously the chair of the astrophysics department at Princeton University in Princeton, New Jersey. Daniel Evans, the assistant deputy associate administrator for research at NASA’s Science Mission Directorate, will serve as the NASA official responsible for orchestrating the study.
“Given the paucity of observations, our first task is simply to gather the most robust set of data that we can,” said Spergel. “We will be identifying what data – from civilians, government, non-profits, companies – exists, what else we should try to collect, and how to best analyze it.”
The study is expected to take about nine months to complete. It will secure the counsel of experts in the scientific, aeronautics, and data analytics communities to focus on how best to collect new data and improve observations of UAPs.
“Consistent with NASA’s principles of openness, transparency, and scientific integrity, this report will be shared publicly,” said Evans. “All of NASA’s data is available to the public – we take that obligation seriously – and we make it easily accessible for anyone to see or study.”
Although unrelated to this new study, NASA has an active astrobiology program that focuses on the origins, evolution, and distribution of life beyond Earth. From studying water on Mars to probing promising “oceans worlds,” such as Titan and Europa, NASA’s science missions are working together with a goal to find signs of life beyond Earth.
Furthermore, the agency’s search for life also includes using missions such as the Transiting Exoplanet Survey Satellite and Hubble Space Telescope, to search for habitable exoplanets, while the James Webb Space Telescope will try to spot biosignatures in atmospheres around other planets – spotting oxygen and carbon dioxide in other atmospheres, for example, could suggest that an exoplanet supports plants and animals like ours does. NASA also funds space-based research that focuses on technosignatures – that is signatures of advanced technology in outer space -- from other planets.
Learn more about NASA’s astrobiology program online at:
https://www.nasa.gov/astrobiology/
Last Updated: Jun 10, 2022
Editor: Michael Bock
