Perasaan Ayah Aishah, 3 Anaknya Meninggal Muda dan Ketika Beribadah




DIOLAH OLEH: MOHD EZLI MASHUT

KHUSNUL KHATIMAH: Andi Bahar Jufri adalah satu-satunya individu yang mendampingi Almarhumah Aisyah Bahar saat sedang sakratul maut Khamis (4/1/2018) pagi.

Agensi Berita Portal Indonesia TRIBUN-TIMUR.COM melaporkan Ayah Aisyah Bahar ini sempat menyaksikan detik-detik kematian anaknya.

Malahan beliau sempat membantu menuntun Aisyah mengucapkan kalimat syahadat dipenghujung nafasnya.

Menyaksikan anaknya meninggal di depan mata, bagaimana perasaan Andi Bahar Jufri?

Bahar mengaku sangat sedih dengan kematian anak kelimanya itu.

Namun disisi lain ia mengaku tegar lantaran anak mengucapkan nama Allah SWT di akhir hayatnya.




Apalagi dua kakak Aisya terdahulu juga meninggal dalam keadaan beribadah.

ketika Abang Aisyah iaitu Andi Ibrahim yang meninggal 2009 lalu disebut meninggal saat  sedang Solat Tasbih di bulan Ramadan.

Saat itu Ibrahim baru berusia 21 tahun dan hendak menghadapi peperiksaan.

Kakak Aisyah, yang meninggal dunia selanjutnya ialah Andi Astri.

Sama seperti Aisyah, ia meninggal saat menunaikan salat malam, tepat di tahiyat terakir salatnya.

Andi Astri sendiri meninggal di Pondok Gede, Jakarta, tahun 2011 lalu.

"Sedih sekaligus bahagia melihat anak-anak saya meninggal dalam keadaan menyebut nama Allah. Insya Allah mereka semua husnul khatimah,” ujarnya.

Entah apa penyebab alumnus Fakultas Peternakan pada Universitas Hasanuddin tersebut meninggal dunia pada usia muda.

Pihak keluarga mengakui jika Aisyah sehat sebelum meninggal atau dia tak memiliki riwayat penyakit kronis.

Namun, sepertinya Allah SWT lebih menyayanginya sehingga lebih cepat memanggilnya.

Kematian Aisyah pun ramai diperbincangkan masyarakat pada media sosial, walaupun dia bukan sosok figur masyarakat.

Yang menarik perhatian publik adalah cara meninggalnya.

http://ezli007.blogspot.my/2018/01/aishah-bahar-cara-kematiannya.html


Berikut 7 aktiviti dilakukan Aisyah menjelang meninggal

1. Meninggalkan Kota Watampone, Kabupaten Bone pada Rabu (3/1/2018) malam menuju ke Kota Makassar dan tiba pada Khamis (4/1/2018) dinihari,

2. Saat pamit berangkat ke Makassar, Ica sapaannya, mencium kaki ibunya,

3. Tiba di Makassar, Ica langsung sahur untuk puasa sunnah Khamis,

4. Usai sahur, dia ke Masjid Roudhotul Jannah, Jl Berua Raya, Kelurahan Paccerakang, Kecamatan Biringkanaya, Makassar, untuk salat subuh berjamaah, 

5. Sesuai salat subuh berjamaah, dia mengaji sejenak di masjid,

6. Lalu, balik ke rumah hingga sempat cuci piring,

7. Usai cuci piring dia muroja’ah hafalan ayat Alquran di depan ayahnya, Bahar Jufri.

Sembari murojaah hafalan, tiba-tiba Icha seperti orang yang akan pingsan dan mengucapkan syahadat, “ Lailahaillallah”.

Dia lalu dipangku ayahnya hingga menghembuskan nafas terakhir. 

Sang ayah heran seolah-olah anaknya hanya pingsan dan bermain-main karena tanda-tanda zakaratul maut.

Jenazah Aishah pada Khamis siang kelmarin telah dimakamkan.

GAMBAR SUMBER; FACEBOOK/MEDIA

TERKINI

Merealisasikan Guru Jauhari Digital, Jadi Aspirasi Negara MADANI

   AI image generated by : Mohd Ezli Mashut Oleh : Mohd Ezli Mashut & ChatGPT Imej Janaan AI Oleh : Mohd Ezli Mashut via Copilot Dalam e...